Powered By Blogger

Senin, 03 Agustus 2009

Menata Kepercayaan Diri?!!

Semua kesuksesan dalam diri seseorang berawal dari semangat dan kepercayaan diri yang ia miliki. Dan tentunya di era GLOBALISASI ini, kepercayaan diri kini menjadi modal utama dalam memulai suatu karir dan usaha. Dan dengan segudang pengalaman dalam diri saya yang berbenturan langsung dengan masalah kepercayaan diri, saya akan membawa anda semua mereview kembali pelajaran yang bisa kita petik manfaatnya dari beberapa pengalaman pribadi milik saya ini.

Pengalaman pertama yang akan saya sajikan berikut ini adalah salah satu dari pengalaman menarik milik saya walaupun merupakan pengalaman pahit dalam hidup saya.

Suatu ketika, saya mengikuti sebuah seminar tentang toleransi antar umat beragama. Di sana para peserta dibebaskan mengutarakan pendapatnya, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para peserta di antaranya adalah larangan mengeluarkan statement yang berbau SARA. Kemudian semuanya berawal ketika acara presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok, tiba-tiba saja salah satu teman saya yang ditugasi untuk membacakan hasil diskusi kelompok kami mengeluh kurang enak badan. Akhirnya semuanya sepakat agar saya menggantikan tugasnya, tapi dia terlihat kurang senang atas keputusan tersebut. Saya bisa mengerti akan hal itu, di sana semua peserta ingin menunjukkan semua kebolehannya. Mengapa?! Tentu saja, sebab di sana gengsi kami sebagai kandidat dari masing-masing instansi dipertaruhkan. Oleh karena itu wajib bagi kami untuk menunjukkan seluruh kemampuan kami, oleh karena itu semua peserta terus berlomba-lomba untuk memperoleh kesempatan itu.

Entah mengapa, saya merasa kurang enak padanya. Tapi saya pun berpikir, bila nanti penampilan saya mengecewakan, saya malah akan mempermalukan diri saya sendiri di depannya. Jadi, saya fokuskan diri saya pada performance saya nanti saat presentasi, untuk menunjukkan bahwa saya memang pantas untuk menggantikannya untuk presentasi kali ini.

Dan waktu yang dinanti pun tiba, kemudian saya maju mempresentasikan setiap hasil diskusi kelompok kami. Bayangkan saja, di awal-awal presentasi saja tangan saya sudah bergetar tak karuan. Tak ada jalain lain, akhirnya saya menyembunyikan kedua tangan saya di balik kolong meja presentasi. Saya sama sekali tidak berani untuk menggenggam mic yang disediakan di depan saya, itu pun berlanjut ketika presentasi sedang berlangsung. tiba-tiba saja tenggorokkan saya rasanya tersekat, hingga sulit untuk mengeluarkan kata-kata. Dalam hati saya berkata," Tuhan apa ada yang lebih buruk lagi dari ini?!". Keringat dingin mulai bercucuran keluar dari sekujur tubuh, dan penderitaan saya pun akhirnya berakhir setelah melalui 30 menit yang sangat menegangkan, melelahkan, dan cukup untuk membuat trauma tersendiri bagi saya.

Pelajaran pertama yang dapat kita ambil dari pengalaman saya di atas, "Jangan pernah memberanikan diri untuk tampil di hadapan publik tanpa persiapan, keberanian, improfisasi, dan satu lagi jangan lupa nyiapin nyawa cadangan! Hehehe....".

Tungguin cerita selanjutnya ya!!!